Wawancara Pemberhentian Kerja

Salah satu tugas yang sulit di tempat kerja adalah melakukan pemberhentian pegawai, pegawai yang diberhentikan –meskipun telah diberi peringatan berkali-kali– sering masih tidak mempercayai hal itu atau bahkan menanggapinya dengan kekerasan. Berikut ini adalah pedoman wawancara pemberhentian:

Langkah 1. Rencanakan wawancara tersebut dengan seksama, yang isinya antara lain:

  • Menjadwalkan pertemuan pada hari awal minggu
  • Pastikan bahwa pegawai dapat hadir pada hari yang ditentukan
  • Jangan sekali-kali memberitahu pegawai melalui telepon tentang wawancara pemberhentian kerja
  • Sepuluh menit cukup untuk memberitahukan pemberhentian
  • Hindarkan hari jumat, pra libur dan waktu libur
  • Gunakan tempat netral, jangan sekali-kali menggunakan kantor sendiri
  • Persiapkan surat persetujuan pegawai, arsip personalia, pengumuman pemberhentian (internal dan eksternal)
  • Sediakan waktu bertemu setelah pemberhentian
  • Siapkan nomor-nomor telepon penting untuk keperluan medis atau keamanan

Langkah 2. Langsung pada inti persoalan jangan berbasa-basi seperti membicarakan keadaan cuaca atau omong kosong lain. Segera setelah si pegawai memasuki kantor anda berikan kesempatan baginya untuk bersikap tenang, dan selanjutnya sampaikan keputusan anda.

Langkah 3. Jelaskan Situasinya, jelaskan dengan singkat perihal mengapa si pegawai diberhentikan, misalnya “Produksi di bidang anda menurun sebanyak 4% dan dan kita mengalami masalah ini beberapa kali selama tiga bulan terakhir dan cara pemecahan tidak diikuti dengan baik. Kami harus mengadakan perubahan”. Jangan sekali-kali menyerang pegawai secara pribadi dengan mengatakan hal-hal seperti: “tingkat produksi anda tidak mencapai standar”. Tekankan juga bahwa: Keputusan adalah final dan tidak dapat ditarik kembali; semua orang telah dimintai pendapat; pimpinan pada semua level telah setuju; dan semua faktor yang relevan –prestasi, bekerja dan sebagainya– telah dipertimbangkan. Jangan menggunakan waktu lebih dari -10-15 menit untuk wawancara tersebut.

Langkah 4. Simak. Adalah penting untuk melanjutkan wawancara hingga si pegawai mau berbicara dengan leluasa dan bersikap nalar tenang alasan-alasan pemberhentiannya dan tunjangan yang akan diterima (termasuk pesangon). Jangan terlibat dalam argumentasi; sebaliknya simak dengan aktif dan usahakan agar si pegawai berbicara dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka, ulangi kembali komentarnya terakhir, serta gunakan perilaku non verbal, seperti berdiam diri atau menganggukan kepala.

Langkah 5. Bicarakan paket pesangon. Selanjutnya tinjau seluruh paket pesangon dengan seksama. Jangan sekali-kali dikemukakan janji-janji atau adanya tunjangan di luar paket yang disediakan. Pemberhentian itu hendaknya selesai begitu orang yang bersangkutan beranjak meninggalkan kantor anda.

Langkah 6. Identifikasi masalah selanjutnya. Pegawai yang diberhentikan boleh jadi bingung dan tidak mengetahui tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya. Anda perlu menjelaskan tentang ke mana ia pergi setelah meninggalkan kantor anda dan ingatkan orang itu tentang orang yang dapat dihubunginya di perusahaan berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan sekitar paket dukungan atau rekomendasi.

 



Leave a Reply