Analisa Jabatan

Apa Manfaatnya?

Analisis jabatan adalah proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktivitas kerja pokok dalam suatu posisi serta kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas ini (keahlian-pengetahuan-kemampuan-serta sifat individu lainnya). Analisis jabatan membantu menciptakan prosedur dan dokumentasi sdm seperti:

  • deskripsi jabatan yang menyoroti tanggung jawab dan hubungan pekerjaan ;
  • spesifikasi pekerjaan yang mendefinisikan keahlian, pengalaman dan pendidikan ;
  • evaluasi pekerjaan yang membuat nilai relatif pekerjaan untuk sistem kompensasi.

Analisis jabatan diperlukan untuk penilaian kinerja kebutuhan pelatihan dan menyediakan informasi untuk rekrutmen karyawan.

 

Siapa yang menyelenggarakan?

Salah satu bagian dari perencanaan analisis jabatan adalah pemilihan secara jeli orang-orang yang akan menyelenggarakan analisis jabatan. Organisasi bisa mengangkat analis temporer dari luar organisasi mengkaryakan pakar secara purna waktu atau memakai supervisor dan pemangku jabatan untuk menghimpun analisis jabatan.

 

Aspek apa yang dianalisis?

Agar analisis jabatan memberikan manfaat bagi organisasi maka analisis jabatan perlu memberikan informasi tentang beberapa aspek pekerjaan. Aspek pekerjaan yang dapat dianalisis meliputi :

  1. Output pekerjaan
  2. Aktivitas atau tugas yang dilakukan
  3. Kompetensi yang dibutuhkan
  4. Struktur kompensasi

Pada umumnya work output lebih mudah diukur pada pekerjaan yang sifatnya operatif. Contohnya pekerjaan di bagian produksi, penjualan, pemrograman computer, administrasi dan klerikal dimana work output berhubungan dengan aliran kerja, bahan baku, pola gerak, waktu, dsb. Pada profesi manajerial dan teknis, pengukuran work output jauh lebih sulit dan bersifat subyektif. Sorotan lebih pada upaya yang dilakukan dibandingkan pada hasil. Untuk jenis pekerjaan manajerial diperlukan lebih banyak indikator untuk memperoleh gambaran atas pekerjaan.

Bagaimana seorang melaksanakan pekerjaan sama penting dengan apa yang dicapainya. Pada manajerial level analisis umumnya terfokus pada aktivitas pelaporan yaitu perilaku yang dapat dirasakan.

Perlu diketahui apa keahlian pengetahuan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara efektif. Informasi mengenai kompetensi ini digunakan dalam mendefinisikan persyaratan kerja. Karena kompetensi sulit diukur secara obyektif, umumnya organisasi menggunakan pendidikan sebagai indikator kompetensi.

Faktor-faktor dalam analisis jabatan seperti work output pendidikan masa jabatan digunakan untuk administasi kompensasi.

Teknik apa yang digunakan?

Teknik pengumpulan informasi analisis jabatan yang dapat dipergunakan meliputi :

  1. Observasi
  2. Wawancara
  3. Kuesioner
  4. Catatan Harian Karyawan

Teknik observasi akurat bagi pekerjaan yang manual terstandardisasi aktivitas yang siklusnya pendek dan jenis pekerjaan yang memang dipahami analis. Sedangkan wawancara cara paling efektif untuk mengumpulkan informasi, umumnya dipakai baik untuk pekerjaan yang terstandardisasi maupun tidak baik pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik maupun mental. Adapun kuesioner dapat menangkap rincian lebih banyak. Kuesioner mampu membongkar tugas, tanggung jawab, kemampuan manusianya dan standar kinerja pekerjaan yang diselidiki. Sedangkan catatan harian karyawan secara berkala meringkas tugas dan aktivitas mereka. Jika lengkap, catatan harian karyawan juga terbukti cukup akurat.

Berikut ini merupakan salah satu contoh sebuah daftar untuk menganalisis jabatan.

Sumber: http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4214/ekma4214.htm



Leave a Reply