PENSIUNAN & AYAM KAMPUNG

Ayam punya banyak ras dan jenis. Untuk mudahnya kita bedakan antara Ayam kampung dan Ayam negeri. Ayam kampung sejak lahir tidak punya rumah khusus, kadang di kandang (kalau ada), kadang dahan pohon atau, di bawah semak juga boleh. Untuk makan ia harus setiap hari berjuang mencari sendiri. Kadang dapat banyak, kadang harus kelaparan karena hari itu tidak ada makanan. Seharian ia di luar, kepanasan atau kehujanan. Setiap saat ia juga harus waspada terhadap kejaran anjing, musang atau terkaman ular. Tapi sebaliknya ia boleh berjalan dan berlarian kemanapun ia mau. Ia bebas merdeka. Kondisi-kondisi di atas tidak membuatnya sakit dan jadi mati.

Ayam negeri lain lagi, sejak lahir berada di dalam kandang yang sempit terbatas, tapi terlindung dari panas, hujan dan ancaman pemangsa. Ia tidak perlu merisaukan soal makan, karena pasti terjamin sehari minimal dua kali dan bergizi. Tapi hidupnya hanya terbatas di dalam kandang. Kondisi seperti ini juga tidak membuatnya bersedih dan jatuh sakit.

Sebenarnya saya tidak sedang membicarakan soal Ayam. Tapi bicara tentang tipe manusia. Ada manusia tipe Ayam kampung dan ada manusia tipe Ayam negeri. Masing-masing hidup sesuai kodratnya, tidak ada yang benar dan yang salah.

Para Pensiunan PNS/BUMN yg sdh berusia 55-56 thn dilatih 1-2 minggu utk tiba-tiba jadi wirasawasta, menurut saya sering seperti mengeluarkan Ayam negeri dari kandangnya dan menyuruh ia berlaku spt Ayam kampung, banyak yang mati kelaparan dimangsa musang atau ular.

#manajemen #persiapanprogrampensiun

 



Leave a Reply